Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2019

Cerpen : Lembayung di Batas Kota

LEMBAYUNG DI BATAS KOTA Hari itu sudah sangat sore ketika aku sampai di pasar. Betapa berat rasanya meninggalkan ibu sendirian di gubug bilik bambu. “Maafkan aku , Ibu. Semoga lewat do’amu aku akan bertahan hidup,” kataku dalam hati. Air mata pun tak tertahan dari sudut mata. Aku benahi kantong keresek yang penuh dengan pakaian dan buku-buku. Andai saja kupunya koper atau rangsel mungkin tak repot begini. Walaupun begitu tak membuatku mundur pulang ke rumah.             Angkot yang kunaiki mulai melaju. Kerinduan demi kerinduan terus membuntutiku. Kenangan masa silam bagaikan layar lebar terpampang di hadapanku. Mampuhkah aku mengubur kerinduan-kerinduan itu. Bisakah aku menyimpan semua kenangan. Adakah obat penawar luka agar aku dapat melalui jalan yang berliku.             Kerinduan-kerinduan yang menumpuk. Kasih sayang yang terhalang. Rasa cinta yang tertunda. Seakan menjadi penyebab berat dan pusingnya kepala. Saputangan kenanganpun sudah tak kering lagi. Karena terlalu de